
bagai sang kejora
di ufuk mentari timur

senantiasa terang
menyuluh hatiku
yang meraba raba mencari dirimu
cinta yang tercipta
janji yang dimaterai
hidup bersama
walau apa pun terjadi

tetap teguh memegang panji asmara
namun,
indah seri wajahmu
hanyalah sebuah lakonan
pentas alam cinta pilu
permainan sandiwara

di kala titis titis air
mengalir di pipiku
aku yang tidak mengerti
kau yang tidak memahami
kini terpisah

demi sebuah pengorbanan
kisah kisah palsu darimu
aku yang kehilangan
nadi hidup jiwaku
hanya kernamu
keranamu .

No comments:
Post a Comment